Belajar Kimia Materi Pemisahan Campuran dan Analisis
Pada saat adik anda sakit panas, Ibu anda memmberikan perintah untuk membeli alkohol 70% di apotik. Apakah anda tahu apa artinya alkohol 70% ?. alkohol tersebut merupakan salah satu bentuk campuran alkohol dengan air. Pernyataan alkohol 70% merupakan salah satu cara menyatakan kadar zat dalam sebuah campuran.
Pada kesempatan kali ini Imyid akan menjelaskan materi mengenai pemisahan campuran dan analisis bagian pertama yaitu :
Pengertian Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua atau lebih zat yang bergabung menjadi satu dengan komposisi yang tidak tetap dan masih mempunyai sifat zat asalnya, misalnya udara, air sungai, bijih mineral, miinyak bumi, dan sebagainya.
1. Campuran homogen adalah campuran serba sama, artinya tidak bisa dibedakan antara zat – zat yang bercampur di dalamnya. Seluruh bagian dalam campuran homogen mempunyai sifat yang sama. Misalnya, sirup gula mencampurkan gula dengan air yang di aduk secara merata sehingga tidak bisa dibedakan gula dan airnya.
2. Campuran heterogen adalah campuran serbaneka, artinya campuran yang mengandung zat – zat yang tidak bercampur dengan zat lain secara sempurna, sehingga sifat – sifat partikel dari zat yang tercampur dapat diketahui. Misalnya, batu yang bercampur dengan pasir, beras bercampur dengan kerikil, dan sebagainya.
Pemisahan Campuran
Untuk mendapatkan kembali partikel – partikel zat yang terdapat dalam campuran, perlu dilakukan pemisahan campuran secara fisik maupun secara kimia. Beberapa cara yang dilakukan untuk memisahkan campuran adalah melalui proses penyaringan, pengkristalan, penyubliman, kromatografi, dan destilasi (penyulingan).
1. Penyulingan (Filtrasi)
Prinsip kerja penyaringan adalah perbedaan ukuran partikel – partikel zat yang bercampur, dimana zat yang berukuran kecil dapat lolos melewati lubang penyaring, sedangkan zat lainnya yang berukuran lebih besar akan tertahan. Misalnya, penyaringan biji kacang hijau dengan air kacang hijau dan penyaringan daun teh dari air teh, kacang hijau dan daun teh akan tertahan di atas, sedangkan air kacang hijau dan air teh akan lolos ke bawah.
2. Pengkristalan (kristalisasi)
Prinsip kerja pengkristalan adalah adanya zat yang kan membentuk kristal setelah melewati keadaan lewat jenuh (pekat). Misalnya, pembuatan garam dapur dari air laut, kristal garam akan terbentuk setelah proses penguapan air laut makin lama makin pekat dan mencapai keadaan lewat jenuh.
3. Penyubliman (Sublimasi)
Prinsip kerja penyubliman adalah adanya zat yang dapat menyublim dan adanya zat yang tidak dapat menyublim. Misalnya, pemisahan alkohol dari campuran dengan air, pemisahan campuran iodium kotor dan sebagainya.
4. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan kecepatan rambat suatu zat dalam medium tertentu. Misalnya, pemisahan zat warna dalam tinta menggunakan medium kertas saring.
5. Penyulingan (Distilasi)
Penyulingan digunakan untuk memisahkan komponen campuran (zat cair) yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari dua zat cair yang bercampur. Misalnya pembuatan minyak cengkih dari daun cengkih. Daun cengkih dengan air rebus, maka minyak cengkih akan menguap lebih dahulu.
Kadar zat dalam Campuran
Banyaknya zat yang terdapat dalam suatu campuran dapat ditentukan kadarnya dalam persen (%) maupun bpj (bagian per juta). Satuan persen (per seratus bagian) biasanya digunakan dalam perdagangan dan dinyatakan sebagai persentase berat atau persentase volume. Adapun bpj digunakan untuk menentukan kadar zat yang sangat kecil.
1. Campuran homogen adalah campuran serba sama, artinya tidak bisa dibedakan antara zat – zat yang bercampur di dalamnya. Seluruh bagian dalam campuran homogen mempunyai sifat yang sama. Misalnya, sirup gula mencampurkan gula dengan air yang di aduk secara merata sehingga tidak bisa dibedakan gula dan airnya.
2. Campuran heterogen adalah campuran serbaneka, artinya campuran yang mengandung zat – zat yang tidak bercampur dengan zat lain secara sempurna, sehingga sifat – sifat partikel dari zat yang tercampur dapat diketahui. Misalnya, batu yang bercampur dengan pasir, beras bercampur dengan kerikil, dan sebagainya.
Pemisahan Campuran
Untuk mendapatkan kembali partikel – partikel zat yang terdapat dalam campuran, perlu dilakukan pemisahan campuran secara fisik maupun secara kimia. Beberapa cara yang dilakukan untuk memisahkan campuran adalah melalui proses penyaringan, pengkristalan, penyubliman, kromatografi, dan destilasi (penyulingan).
1. Penyulingan (Filtrasi)
Prinsip kerja penyaringan adalah perbedaan ukuran partikel – partikel zat yang bercampur, dimana zat yang berukuran kecil dapat lolos melewati lubang penyaring, sedangkan zat lainnya yang berukuran lebih besar akan tertahan. Misalnya, penyaringan biji kacang hijau dengan air kacang hijau dan penyaringan daun teh dari air teh, kacang hijau dan daun teh akan tertahan di atas, sedangkan air kacang hijau dan air teh akan lolos ke bawah.
2. Pengkristalan (kristalisasi)
Prinsip kerja pengkristalan adalah adanya zat yang kan membentuk kristal setelah melewati keadaan lewat jenuh (pekat). Misalnya, pembuatan garam dapur dari air laut, kristal garam akan terbentuk setelah proses penguapan air laut makin lama makin pekat dan mencapai keadaan lewat jenuh.
3. Penyubliman (Sublimasi)
Prinsip kerja penyubliman adalah adanya zat yang dapat menyublim dan adanya zat yang tidak dapat menyublim. Misalnya, pemisahan alkohol dari campuran dengan air, pemisahan campuran iodium kotor dan sebagainya.
4. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan kecepatan rambat suatu zat dalam medium tertentu. Misalnya, pemisahan zat warna dalam tinta menggunakan medium kertas saring.
5. Penyulingan (Distilasi)
Penyulingan digunakan untuk memisahkan komponen campuran (zat cair) yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari dua zat cair yang bercampur. Misalnya pembuatan minyak cengkih dari daun cengkih. Daun cengkih dengan air rebus, maka minyak cengkih akan menguap lebih dahulu.
Kadar zat dalam Campuran
Banyaknya zat yang terdapat dalam suatu campuran dapat ditentukan kadarnya dalam persen (%) maupun bpj (bagian per juta). Satuan persen (per seratus bagian) biasanya digunakan dalam perdagangan dan dinyatakan sebagai persentase berat atau persentase volume. Adapun bpj digunakan untuk menentukan kadar zat yang sangat kecil.
Related Keyword : Campuran, Kadar zat, Gravimetri, Volumetri, Kromatografi, destilasi, penyaringan, pengkristalan, penyubliman, Pengertian campuran, pengertian campuran homogen, pengertian campuran heterogen, cara pemisahan campuran.
No comments for "Belajar Kimia Materi Pemisahan Campuran dan Analisis "
Post a Comment